Istilah
teknologi
Penggunaan
istilah 'teknologi' (bahasa Inggris:
technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun
terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris,
dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni
berguna.[1] Istilah ini seringkali
dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut
Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).[2] Istilah technology mulai
menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology
berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai
oleh Thorstein
Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa
lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang
saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa
diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology
tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada
seni-seni industri itu sendiri.[3] Pada tahun 1937, seorang sosiolog
Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines,
utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and
transporting devices and the skills by which we produce and use them
("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata,
perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan
keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").[4] Definisi yang diajukan Bain masih
lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial.
Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi
sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur,
meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak
definisi ini.[5] Yang lebih baru, para kaum
terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk
memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental,
seperti dalam karya Foucault
tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of
the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan
para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi
"technology" sebagai the practical application of knowledge
especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya
dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical
application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis
pengetahuan).[6] Ursula
Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of
Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the
way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di
sekitaran sini).[7] Istilah ini seringkali digunakan
untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi
tinggi atau sekadar elektronik konsumen,
bukannya teknologi secara keseluruhan.[8] Bernard
Stiegler, dalam Technics
and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara:
sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian
kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized
inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).[9]
Secara umum,
teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu
nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah
yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar
angkasa atau pemercepat partikel.
Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam
definisi teknologi ini.[10]
Kata
"teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik.
Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang
bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk
yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan
keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat,
dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi
medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan
pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi
state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk
pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Teknologi dapat
dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.[11] Selain itu, teknologi adalah
terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti
yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi
interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan
sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang
berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.[12] Tidak semua teknologi
memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu
mempermudah penindasan
politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu
kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan
beberapa aspek kerja keras teknologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar