Sabtu, 29 Juni 2013

Pentingnya berbudaya Oleh : RA’AS Dalam keseharian, baik itu berinteraksi dalam bekerja, sekolah, bermain, baik perkuliahan sekalipun. Manusia tidak akan terlepas pada karakteristik yang ia miliki. Meski pada dasarnya manusia sudah berinterasi dengan manusia yang sangat jauh berbeda pribadinya. Misalnya : orang madura dengan orang bali, hal itu tidak akan merubah karakteristik orang madura tersebut meski orang madura sudah lama berinteraksi dengan orang bali. Hanya saja cara berbicara, berpkaian dan lain-lain, sudah banyak menyerap atau ada proses akulturasi. Budaya adalah ciri khas yang dimiliki dari setiap wilaya seperti pengertia dari budaya tersebut. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Jadi sudah jelas bahwa budaya merupakan hasil pikiran manusia itu sendiri. Pentingnya budaya dalam kehidupan kita, tentu sangat penting sekali karena budaya adalah akal budi atau dalam artian karakteristik masyarakat itu sendiri. Misalnya budaya madura, jawa, bali, batak, dan budaya yang lain. Hal itu sudah menjadi karakteristik tersendiri, keyakinan tersendiri dan kebiasaan tersendiri. Tentu sesuai kesepakatan dan kepercayaan bersama dalam wilaya tersebut. Budaya merupakan hasil pikiran manusia, namun budaya bakan berarti segampangnya bisa dirubah, ataupun bisa diganti dan ditiru oleh masyarakat lain. Sebagai masyaarakat yang baik tentu harus bisa menjaga budayahnya sendiri. Meski terkadang kita lelai dalam budaya kita sendiri sehingga budaya kita diambil oleh masyarakat lain. Misalnya : budaya batik, di era 2000 an. Penduduk indonesia jika memakai batik mala dikatakan orang yang sudah tua atau kuno. Tapi apa yang terjadi ? setela budaya batik sudah dimiliki negara lain, penduduk indonesia baru sadar betapa pentingnya sebuah budaya. Hal ini sudah jelas bahwa kesadaran diri kita terutama, kurang menyadari dalam menjaga budaya itu sendiri sehingga budaya batik sudah ada yang memilikinya. Ada beberapa unsyur kebudayaan yang diungkapkan oleh para ilmuan diantaranya : 1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: o alat-alat teknologi o sistem ekonomi o keluarga o kekuasaan politik 2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya o organisasi ekonomi o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) o organisasi kekuatan (politik) Dari unsyur tersebut muncul beberapa wujud dan komponen kebudayaan : A.Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. • Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. • Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. • Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. B.Komponen Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu : • Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. • Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. • Lembaga social Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier • Sistemkepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. • Estetika Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. • Bahasa Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar